Masa kecilku (part 2)

kala itu, di saat aku kecil...kira-kira usia sekitar 2 atau 3 tahunan, aku pergi ke rumah nenekku. Di dalam keluargaku, kalau aku penggil nenek memakai istilah emak dan engkong. Emak dan engkongku baik banget, mereka selalu memanjakan aku, membelikan mainan, makanan kesukaanku, dan masih banyak lagi. Di saat aku menangis, engkongku yang sering membela aku. Rumah emak dan engkongku berada di dekat kuburan. Jadi bisa dibayangkan, apabila aku ke dapur, aku bisa langsung melihat suasana sekitar kuburan, kamar mandinyapun tidak ada atapnya, alias beralaskan langit...Tapi aku sangat menikmati suasana tempat tinggal emak dan engkongku ini. Engkongku juga mempunyai kolam ikan yang menurutku kala itu sangat besar, disitu ada ikan lele. Awalnya aku takut dengan ikan itu, karena ukurannya yang besar. Saat itu, di sekitar sana banyak ruang hijau, perkebunan, belum banyak pemukiman seperti sekarang dimana kurangnya ruang hijau yang membuat suasana menjadi panas saja. Aku suka disana, berlari-lari, aku pun juga dikenal warga disana karena saat itu aku gemesin..kata orang disana..Ada sebuah rumah, dimana ada seluncurannya. Aku suka sekali main disitu, tanpa menyadari kehadiran yang punya rumah saat itu. Aku cuek aja, tetap bermain. Mamaku pernah bercerita, dulu ketika aku masih bayi, ketika kami tinggal di sebuah rumah yang ternyata kata warga sekitar "angker". Aku pernah "dimasuki"suatu roh, tapi puji Tuhan, aku bisa dilepaskan. Kala itu aku menangis...menangis..dan menangis, tapi yang anehnya aku tidak mengeluarkan air mata, Mama dan papaku pun khawatir. Kemudian aku dibawa ke seseorang, tukang pijit. Yang "masuk" di dalam diriku, kecil, seperti batu. Mamakupun tak luput dari "mahkluk" yang menunggu di sekitar situ. Ceritanya, "mahkluk" itu menyamar menjadi papaku, padahal papaku sedang membuat kandang. Seolah-olah papaku mau berangkat kerja, mamakupun mengantarkan "dia", tanpa dia sadari, ternyata mamaku berada di pintu belakang. Dia pun kaget, kemudian dia mengecek, apakah papaku masih membuat kandang dan ternyata benar. Di saat itu, kami tinggal di rumah yang sangat sederhana. Beberapa kali kami berpindah-pindah tempat, dari ringin 3, kemudian panjangan, tirtoyoso, medoho, pedurungan kidul, plamongan indah, plamongan hijau, dan kembali lagi ke pedurungan kidul. Ketika itu, disaat aku tinggal di Tirtoyoso Semarang, ada beberapa kejadian yang masih aku ingat betul dalam benakku. Satu gang di Tirtoyoso, semuanya pada mengenal aku, para ibu-ibu disana pun juga menyukai aku, karena aku lucu, imut, dan menyenangkan...Ketika temanku mau membeli gorengan, aku juga ingin merasakannya. Ternyata rasanya tidak enak, dan langsung saja aku buang di bawah becak...

Part 2

Masa kecilku (part 1)

Pada tanggal 1 November 1984, lahirlah bayi laki-laki ke dunia. Wajahnya tampak kemerah-merahan, kurus, kecil. Dia menangis..menangis..dan menangis...mungkin karena dia kaget, karena sebelumnya dia ada didalam kandungan ibunya selama 9 bulan. Dia senang ketika bisa merasakan sesuatu yang baru, didekapnya dia oleh mamanya dengan penuh kehangatan, cinta, dan kasih sayang. Diapun berhenti menangis dan nyaman dalam pelukan mamanya. Diberikanlah air susu ibu untukknya, yang baik untuk pertumbuhannya kelak. Tak terlalu banyak yang aku ingat saat itu, hanya kehangatan cinta, kasih sayang seorang mama yang dapat aku ingat saat itu. Hari demi hari, mamaku membesarkan aku. Beberapa kejadian yang aku ingat betul disaat aku masih kecil, sebelum aku memasuki bangku sekolah...